Showing posts with label school. Show all posts
Showing posts with label school. Show all posts

Friday, 23 May 2014

Nervous Tiada Tara

Jadi besok, 24 Mei 2014, akan diadakan seleksi untuk asisten praktikum Biokimia dan Patologi Klinik. Aku daftar Biokimia, dan bahkan belum sampai separuh materinya kureview lagi. Jadi judul post ini cukuplah menggambarkan perasaanku saat ini.

Bila memang Allah berkehendak, kehendak-Nya adalah selalu yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya. Ya Allah, bantu kami menghadapi hari esok dan jadikan kami ridho dengan segala ketentuan-Mu.

Sunday, 5 January 2014

Euforia Akibat Mubes

Beberapa minggu yang lalu, gue mengikuti mubes dari organisasi-organisasi yang gue ikuti di FK, which are MSC, KaLAM, dan BEM. Untuk selain BEM (dan TBMM kayaknya), mubes berfungsi untuk milih ketua baru untuk periode selanjutnya dari organisasi tersebut. Yang berarti bahwa itu adalah masa pemilihan ketua baru MSC dan KaLAM.

Diawali dengan MSC. Hari pertama gak usah diceritain deh ya, soalnya ya itu, mbahas AD/ART (yang bahkan gue telat datengnya, sengaja) sama LPJ. Pas hari kedua ini yang seru, pas pemilihan ketua. Dari 5 calon: Deby, Harris, Chlara, Rendi, dan Dijay, yang maju sampe pemilihan cuma 3, Rendi, Chlara sama Dijay. Karena somehow Deby dan Harris berhasil mengundurkan diri. Singkat cerita, Rendi yang terpilih jadi ketua selanjutnya.

Rendi. Anak kelompok tutorial gue dulu, haha hebat ya. Sebenernya dia gak mau sih, tp akhirnya mau juga. Terus Rabu-Kamis depannya mubes KaLAM. Entah kenapa ini lebih emosional. Benar-benar mengaduk perasaan gue. Padahal awalnya gue udah fiks mau fokus di MSC aja di tahun kedua ini, tapi gegara mubes ini, terkuaklah emosi-emosi yang terpendam dalam diri gue mengenai KaLAM.

Jujur gue merasa kerja gue setahun kepengurusan kemarin di KaLAM bisa dibilang gak maksimal. Entah kenapa, sepertinya gue kemarin sedang semalas-malasnya menjalankan amanah di KaLAM. Setelah gue evaluasi, kemungkinan terbesarnya adalah karena kefuturan gue yang udah kronis. Terus pas mubes kemarin, gue baru ngerasain kalo gue merasa belong di sini. Diantara semua komunitas yang gue temukan di kampus, di KaLAM-lah gue merasa paling at home. Mungkin karena riwayat organisasi gue sebelumnya semuanya adalah organisasi kerohisan, atau simply karena Allah ingin menyampaikan rahmatnya dengan menunjukkan betapa berharganya teman-teman yang selalu berusaha untuk berada di dalam kesalihan. Berupaya bersama dan saling nasihat-menasihati demi menggapai surga bersama-sama. Kita maju bersama Allah menuju masa depan cemerlang (loh?).

Haha, tapi pada akhirnya, dengan berbagai pertimbangan, gue memutuskan untuk fokus di MSC. Meskipun sepertinya gue juga bakal tetep sering main ke sekre KaLAM. Meski gimanapun, rasanya hati gue akan tetap terpaut pada KaLAM.

Kalau di KaLAM kita mensalihkan diri, saat keluar tugas kita mensalihkan ummat. Bismillahi tawakkaltu 'alallah. Semoga keputusan gue bener.

Anyway, KaLAM dan MSC kan selalu bersinergi :P #IyaApa? #UdahMalem #MakinNgelantur #MenghiburDiri

Forga KaLAM 2013

Tim Syiar 2013

Monday, 25 November 2013

Mengenang Guru Kahfi

Bila engkau bercita-cita
Meraih masa depan gemilang
Tempa diri dengan saksama
Kerja keras amat dipentingkan

Bila kesulitan menghadang
Hadapi dengan senyuman
Ibadah dan doa dimantapkan
Hanya Allah tumpuan harapan

Bila sukses telah diraih
Jaga diri tetap rendah hati
Sujudlah untuk mensyukuri
Karena semua nikmat Ilahi

Jangan ujub, jangan sombong, In shaa Allah..

Pok ame ame, belalang kupu-kupu
Siang makan nasi, kalau malam minum susu
Rambate ratahayu tarik tambang,
Di sini makin lama makin senang

Andai aku burung bisa terbang bebas
Dikasih ongkos pun aku takkan pulang

Bangun pagi-pagi menuju masjid Kahfi,
Guna mengikuti tahajjud dan salat Subuh
Di sinilah aku ditempa dan dibina
Oleh ustadz-ustadzah yang baik

Sedikit bernostalgia, gara-gara admin di twitter alumni Al-Kahfi ngetweet banyak tentang guru-guru kita di Al-Kahfi dulu, jadi agak terbawa suasana nih, apalagi mengingat kalau hari ini hari guru. Terus pas saya cek FB, teman saya nge-post bait pertama dari lagu ini, lagu saat kami ospek (PETA--> pekan ta'aruf) SMP dulu. Aah, begitu rindu rasanya akan suasana pesantren dulu. Rasanya seperti berada di taman-taman surga. Baru sadar ternyata guru-guru saya dulu di sana orang-orang salih semua. Saya rindu aura kesalihan itu. Semangat berlomba-lomba untuk berprestasi, dan saat kami merasa lemah, guru-guru kami selalu bisa membakar lagi semangat kami, meskipun hanya dengan nasihat yang singkat. Betapa mulianya seorang guru, mereka merelakan sebagian besar waktu dan tenaganya untuk mendidik kami, murid-murid mereka. Janganlah kita durhakai mereka dengan menjadi manusia tak beradab dan menyalahgunakan ilmu. Berilah hadiah kepada mereka berupa kesuksesan kita, dan buat mereka bangga akan kita dengan menjadikan diri kita manusia paripurna yang Rabbani.

PS. itu dua baris titik-titik, saya lupa dua baris lagu ini, ada yang masih hafal? tolong dishare dong :)
PPS. Selamat Hari Guru Nasional (25 November)!

Sunday, 24 November 2013

A Success Within a Failure

Sebenarnya banyak yang ingin saya tuliskan di sini. Tapi pengalaman mengajarkan, kalau menulis terlalu banyak, ujung-ujungnya gak selesai, masuk draft, dan gak tersentuh lagi, akhirnya gak ter-publish dan cuma jadi bangkai tulisan yang menuh-menuhin draft. Kayak bayi yang keguguran. Udah makrosomia, keguguran pula. Sedih amat.

Saya cuma mau cerita tentang CBT terakhir ini. CBT terakhir saya kemarin adalah CBT terjelek saya sepanjang saya kuliah di sini. Saya sungguh berharap supaya tidak ada lagi nilai CBT yang seperti itu. Cukup sekali ini saja. Tapi yang ingin saya tekankan kali ini bukan tentang nilai saya yang jelek, tapi cerita tentang bagaimana saya menghadapi dan mempersiapkan CBT kemarin.

CBT saya dilaksanakan Jumat, 22 November 2013 pukul 9.00 - 11.00. Sebelum hari itu tiba, dari hari Senin sebenarnya kami sudah tidak ada jadwal kuliah lagi. Seharusnya banyak waktu untuk belajar kan? Seharusnya. Idealnya begitu. Ditambah lagi dua hari sebelumnya adalah Sabtu dan Minggu, jadi tambah banyak waktu belajarnya.

Tapi teman-teman, ternyata tidak sesimpel itu. Somehow, banyak sekali amanah yang harus dikerjakan minggu itu. Ditambah RnR di hari Selasanya. Ditambah ngedit soal yang sampe sekarang pun belum selesai. Singkat kata, belajar saya keteteran.

Sebenarnya kalau mau jujur, waktu-waktu itu seharusnya cukup untuk melakukan semuanya dengan baik. Tapi seperti biasa, saya dihancurkan oleh manajemen waktu saya yang kacau balau. Bila kau gagal merencanakan, berarti kau sedang merencanakan kegagalan. Hal itulah yang tepat saya alami kemarin. Saya benar-benar menyadari sepenuhnya bahwa saya sudah gagal mengatur waktu saya, saya gagal mengefisienkan sedikit waktu yang saya miliki untung segudang amanah tersebut. Dan bahkan, saat waktu ujian tiba, belum semua lecture saya review lagi. Jadilah saya CBT bermodal nekat. Alhasil, nilainya terjun payung.

Tapi saya tidak bermaksud menyalahkan segala kegiatan nonakademik saya. Tentu rasanya ingin menemukan kambing hitam yang bisa disalahkan, tapi kalau saya jujur terhadap diri saya, menyalahkan amanah adalah hal yang tidak adil. Sekarang saya cuma ingin menyampaikan, saya tidak shock mendapat nilai segitu. Saya merasa pantas. Seseorang akan mendapatkan apa yang diusahakannya. Kalau usahanya kecil, mustahil dapat hasil yang besar. Menanam biji cabai tidak akan menumbuhkan pohon durian (?)

Kadang-kadang, saya masih memperlakukan Tuhan dengan seenaknya. Di saat-saat genting menjelang ujian, ibadah saya meningkat sekali. Saking hopeless-nya, dan udah gak ada lagi yang bisa nolong kecuali Allah. Pun di saat kita sudah meminta dan memohon pertolongan, tapi Allah belum kasih, itu bukan berarti Allah tidak menyayangi kita. Justru sekarang saya merasakan kasih sayang Allah yang begitu besar dengan tidak memberikan saya nilai yang baik. Saya merasa Allah ingin mengajarkan saya bahwa saya salah, tidak seperti ini seharusnya seorang pejuang ilmu, bukan seperti ini seharusnya saya mengatur waktu saya, dan kalau saja saya disukseskan pada ujian kemarin, tidak kecil kemungkinannya saya akan meremehkan ujian-ujian berikutnya, dan tidak melakukan perbaikan terhadap manajemen waktu saya. Lalu masa depan saya akan semakin wibbly-wobbly-timey-wimey gara-gara manajemen waktu yang payah.

Selain itu, saya merasakan di saat-saat genting kemarin, di saat saya sedang melakukan pendekatan intensif kepada Allah, di situ saya merasakan kebahagiaan yang akhirnya mengisi kekosongan dalam hidup saya. Saya menemukan kebahagiaan dalam ketaatan. Saya sudah mempersiapkan diri saya untuk kegagalan ini. Jadi ada satu kesuksesan dari kegagalan saya kemarin: saya sukses menyiapkan diri saya menghadapi kegagalan. Dari kedekatan saya yang intens dengan Allah kemarin, Allah menganugerahkan saya ketenangan dalam menghadapi kegagalan ini. Tumben banget lho gue gak shock atau down ngeliat nilai segitu. Pokoknya saya bertekad supaya hal seperti ini tidak terjadi lagi. Saya tidak boleh menyia-nyiakan amanah yang Allah berikan kepada saya untuk menuntut ilmu, juga amanah orang tua saya, nenek saya, dan yang terpenting, amanah ummat untuk menjadi seorang dokter yang baik.

Saturday, 2 February 2013

A Story from Pharmacology Lab. and others

Minggu lalu, tepatnya tgl 15 Januari 2013,  adalah pertama kalinya kita praktikum Farmakologi, di lab farmako lah ya (masa di lab anat? nyuntik cadaver dong? :p). Bagi yang belum tau apa itu farmakologi, pokoknya itu ilmu yg berkutat dengan dunia obat-obatan. Gak tanggung-tanggung, baru sesi pertama praktikum kita udah nyuntik lho. Bayangkan, pake jarum suntik! Syringe! Needle! Hahaha, dan itu adalah pengalaman pertama gue menjadi pengguna jarum suntik.

Jadi sesi pertama itu, praktikum kita tentang pengaruh cara pemberian obat dengan onset dan durasi dari efek obat itu. Objek praktikum kita adalah tikus Wistar, itu lho yang putih-putih kayak Stuart Little. Kita kerja dengan 4 tikus, jadi gue namain deh tikus-tikus di kelompok gue: Stuart 1, Stuart 2, Stuart 3, dan Stuart 4. Nah cara masukin obatnya (kita lagi nguji diazepam, obat tidur) ada 4 juga lah: oral, subcutan, intramuscular, dan intravena. Kalo yang oral itu lewat mulut biasa kayak kita minum obat, cuma bedanya ini kita paksa masukin ke mulut tikusnya pake alat semacam suntikan, tapi ujungnya bukan jarum lho, ya pokoknya biar bisa masuk ke dalem mulut si tikus. Sedangkan 3 cara lainnya itu dengan injeksi, subcutan berarti injeksi di bawah lapisan kulit, intramuskular langsung ke otot, dan intravena ke vena (jelas banget kan ya dari namanya). Pada sesi ini, gue berkesempatan untuk melakukan injeksi subcutan. Gue udah ngincer dari awal pokoknya gue mau nyuntik, ahahay :D

Punya gue sih kayaknya emang yang paling gampang, cuma nyubit sedikit kulit si tikus terus suntik deh. Oh ya, Stuart 1 diinjeksi intramuskular sama Rendi, kalo stuart-stuart lainnya gue lupa sama siapa. Mungkin Alvin, atau Nanda, atau Nashir, atau Agung. Kayaknya bukan anak cewek, pada jijik soalnya. Iyalah, masa pas injeksi intravena aja tikusnya sambil defekasi coba, iyuuuh.. Jadi yaa...memang menjijikkan, basah kencing juga hahaha.. Dan hasilnya, people, alhamdulillah tidak mengecewakan. Punya gue yang berhasil pertama onset sedasi (walaupun sepertinya harusnya gue bersedih karena secara teori, harusnya injeksi intravena yang onset duluan), dan rasanya itu lhooooo, wuaaah, seperti kredibilitas gue sebagai dokter udah teruji! hahaha padahal cuma baru nyuntik tikus doang pake obat tidur, tapi ya gak papalah, sebagai permulaan.. ok lanjut,, hmm pokoknya setelah itu kita mengamati terus perubahan tingkah laku para Stuart, sampai harus mengamati saat mereka tidur, dan repotnya, mereka itu tidurnya gak kethok tidur kayak kita yang menutup kelopak mata, tapi cuma diam tak bergerak dan gak ngerespon sama stimulus yang kita berikan (kayak disodok-sodok atau diangkat-angkat tetep diem aja). Tapi pada akhirnya selesai juga kok laporannya (?) Yang harus diwaspadai saat praktikum dengan tikus malah Nashir, pokoknya kalo dia udah bertindak mencurigakan dan mendekat tanpa alasan, periksa kantong jas lab anda, barangkali anda akan temukan sesosok tikus putih di sana, a.k.a. doi berniat masukin tikus ke kantong gue, untung gue sadar
-_____-

Hmm, itu baru pas sesi I ya, jadi ceritanya di blok 1.3 ini kita ada 2 sesi praktikum farmakologi, nah sebenernya sih yang mau gue ceritain itu yang sesi 2 ini. Lagi, kita bereksperimen dengan tikus-tikus putih. Kali ini, percobaan kita untuk melihat hubungan antara dosis obat yang diberikan sama efek yang terjadi pada tikus. Kalo di buku Color Atlas of Pharmacology-nya Lulmann, contoh kasusnya itu beberapa tikus dikasih Morphine (tau kan, yang suka dipake narkoba, memberikan efek excited), dan gue udah excited sendiri, kirain kita bakal main-main pake Morphine (obat ini efeknya bikin ekor tikus berdiri, kan kece tuh). Eh taunya, obat yang kita mau uji itu Neostigmine, semacam penstimulus saliva (air liur) gitu (merupakan jenis obat inhibitor asetilkolin esterase, CMIIW :p), dengan cara menimbang berat saliva yang dihasilkan si tikus sebelum dan setelah dikasih Neostigmine itu, biar keliatan, dengan dosis Neostigmine sekian, jumlah saliva yang dihasilkan sekian.

Nah kan kita ngukur jumlah salivanya itu dalam satuan berat, jadi ada kayak semacam spons kecil yang kita masukin ke bagian bawah lidahnya si tikus sebelum pemberian obat, terus timbang. Tunggu 10 menit, masukin spons baru ke bagian bawah lidah dan timbang lagi. Dengan begitu kita bisa tahu berapa jumlah saliva yang dihasilkan karena efek obat ini. Yasudah lah ya, pokoknya gitu. Kalo mau tau lebih lanjut mengenai prosedur de el el, nih saya pinjamin buku blok 1.3. Jadi, pas udah mendekati momen-meomen terakhir, di tikus terakhir yang kita mau timbang salivanya itu, foamnya gak bisa diambil soalnya tikusnya udah bangun dan maunya nutup mulut (ohiya, jadi sebelum disuntik Neostigmine, tikus-tikus kita ini dibius dulu). Kalo gak salah yang lagi megangin tikusnya itu Alvin apa Agung gitu gue lupa, dan yang mau ngebuka mulut tikusnya itu Nanda. Bukanya pake sebuah alat yang mirip pinset gitu tapi lebih besar dan namanya bukan pinset, gue lupa apa. Saat tikusnya bangun dan foamnya masih di dalem, kita panik semua, jadi kayak situasi emergency gitu. "Eh gimana itu?? Foamnya ketelen tikusnya!!!" gue lupa siapa yang ngomong gitu, atau jangan-jangan malah gue? Dalam keadaan panik gitu, Nanda gemeteran banget, udah masukin alatnya dalem-dalem ke mulut tikusnya untuk nahan giginya dan ngambil foamnya, tapi usaha gagal, karena gemeternya itu pake banget. Akhirnya diambil alih sama Nashir, dia lebih tenang dan akhirnya foam bisa terambil, situasi emergency teratasi. Kok kalo dibaca lagi, cerita gue ini gak jelas banget ya? Hah, seandainya gue bisa menuliskan situasi saat itu, mesti seru. Suasana gawat daruratnya itu lho, terasa banget, hahaha..

Setelah dua kali melakukan percobaan dengan tikus, gue jadi kepikiran, tikus-tikus bekas percobaan itu nasibnya gimana ya? Apa mereka bakal dipake buat percobaan lagi? Kayaknya sih nggak ya. Lalu pada suatu saat, ada anak tutorial gue, gue lupa siapa, yang bilang kalo mereka akan dibakar, atau dianalgesi (dibius) sampe mati. Hemmmmm, setelah mendengar itu (tanpa tau fakta sebenarnya yang terjadi) gue jadi merasa gak enak dan berutang budi sama tikus-tikus itu. Gue jadi inget eksperimen otot waktu SMA dulu, pake kodok, dan karena kodok gue agresif gak mau diem, otaknya (pokoknya di bagian kepalanya) dilumpuhkan sama guru biologi gue dengan cara ditusuk-tusuk pake jarum. Eh bener kodoknya langsung lemes. Sebenernya gak tega gue, ampe kebayang-bayang dan kebawa mimpi, inget banget gue. Beberapa hari yang lalu gue ngobrol sama Rabikah and just found out about her concerns about animal abuse. Yah walau ini gak bisa dikata animal abuse, tetep aja rasanya gak enak kan (apa cuma gue doang?), dan doi kaget waktu gue bilang tentang pembakaran dan anestesi itu. Dia berencana untuk mengklarifikasi hal ini ke lab farmako (kapan, Bik? gue ikut dong, ajak-ajak yaw). Semoga saja tikus-tikus itu baik-baik saja dan gak mengalami rasa sakit yang berarti pun ketika mereka harus mati. Sekian.


Friday, 2 November 2012

Dressing and Bandaging

Beberapa minggu lalu, gue dapet materi Skills Lab (lab keterampilan dasar klinis gitu) tentang dressing and bandaging. Dressing luka lho ya, bukan salad. Apa itu dressing and bandaging? Intinya sih dressing itu ngebersihin luka untuk menghindarkan dari infeksi, bla..bla.. dan bandaging itu membalut luka salah satu tujuannya untuk membatasi range of movement, misalnya pada orang yang patah tulang, supaya gak makin parah lukanya. Jadi inget, waktu itu dokter Adrian cerita tentang kecelakaan motor, dan korbannya langsung dipindahin begitu aja, padahal harusnya gak gitu, harus di-imobillisasi dulu supaya kalo ada trauma gak makin parah. Tapi ya itu, masyarakat kita masih kurang berpengetahuan tentang hal-hal darurat seperti ini. Niatnya sih mau nolong, tapi kalo malah tambah parah gimana? (aduh jadi out of topic banget ini). Back to topic, salah satu cara imobilisasi ya dengan melakukan bandaging itu, hahaha (apasih gak jelas banget).

Skills lab dressing bandaging kita sebenernya jadwalnya bukan hari itu, itu udah hasil reschedule. Biasa deh, hampir semua skills lab selalu direschedule, ckckck. Enak kalo mau ada praktikum, tapi kalo nggak kan ya  mendingan langsung biar gak ribet lagi atur jadwal. Tapi ya sudahlah. Jadi akhirnya kita mulai skills lab hari itu siang-siang, jam 1 kalo gak salah. Biasanya skills lab itu 2 jam, jadi kalo berjalan sesuai jadwal harusnya selesai jam 3. Tapi karena keasyikan, kita masih di sana sampe lewat ashar, sekitar jam 4 (lama banget gak tuh?)

Intinya gue cuma mau nge-share foto-foto aja sih, abisan lucu-lucu abis dibandage, check it out guys :D


Rata-rata korban praktik dressing and bandaging adalah anak cowoknya, here they are
left-right: Alvin, Nanda, Nashir, Rendi

Anak kecil

Fashion disaster banget, vin, hahaha xD

Duh. Kalian harus liat Nashir pura-pura jadi pengemis dengan bandaging kayak gini. Ngakak pol :D

EH, ini dari skills lab yang dulu, haha numpang pasang ya, abis gue suka foto ini :P

Ini juga fotonya bagus, auranya ceria :D (wajah-wajah ceria saat belum kenal tentamen :p)

Haha, that's it, see you anytime soon :D

Love,
Hasna
xoxo

Dikira Teladan

Halo haloo :D

Ehem, oke. Apa-apaan sih tuh judul? Pada ngira gue anak teladan ya? Hahaha, bukan itu maksudnya. Tapi, beberapa minggu yang lalu, setelah lecture (yang saat itu gue lagi duduk sama Zahrin), Deby yang duduk di belakang kita nanya,

"Has, kamu anak Teladan juga?"

Gue terkesima. Hah? Ada yang ngira gue lulusan Teladan (SMAN 1 Teladan Yogyakarta)? Hahaha. Terus gue bilang (seinget gue aja ya, udah lama soalnya, gue lupa gue bilang apa),

"Hahaha, keliatannya? Kok lu bisa ngira gue anak Teladan?"

"Abis kamu main sama Zahrin terus, dan keliatannya udah deket banget. Eh, bukan ya? Bukan deng, kamu bukan anak Teladan, ngomongnya aja pake gue-elo."

JGERR. Padahal udah bagus-bagus dikira Teladan, hancur semua gara-gara bahasa gue yang masih gue-elo-gue-elo-an sehari-hari, capek deh. Habis gimana ya, sampe sekarang juga gue masih belum bisa ngubah tata bahasa gue untuk menyamai orang-orang di sekitar gue. Oke kadang-kadang gue ngomong pake aku-kamu, tapi most of the time, kebiasaan gue-elo gue masih terus ada. Gue kurang tau juga, apakah di sini "gue-elo" itu dianggap kasar atau nggak, tapi ada temen gue juga yang dari Jakarta waktu itu kaget liat gue ngomong pake "gue-elo" sama temen-temen lain yang bukan anak Jakarta. Dia bilang ke gue kalo dia cuma ngomong pake gue-elo ke sesama anak Jakarta. Terus gue mikir deh, "emang ngomong gue-elo di sini tabu ya?", dan gue pernah nanya itu ke Yufi dan Rendi, kata mereka nggak kok, cuma gak biasa aja.

Hmm, mungkin cuma dianggap asing karena itu termasuk budaya Betawi, dan lingkungan gue sekarang adalah lingkungan berbudaya Jawa yang kental (iyalah, Jogja gitu lho!). Gue rada gak enak juga sih, kesannya sombong banget gak mau make adat setempat, keukeuh pake budaya sendiri padahal lagi di rumah orang. Dulu waktu masih awal-awal masuk, hampir setiap gue ngomong (pake "gue-elo") sama Nanda, pasti dia langsung ngomongnya pake "gue-elo" juga, tapi kayak dimedokin gitu, beberapa orang sampe ketawa, tapi menurut gue biasa aja ah, gak ada yang aneh. Sampe sekarang gue kadang masih gak enak, tapi juga belum bisa berubah. Atau mungkin belum mau, soalnya gue udah nyaman banget pake "gue-elo", dan mungkin untuk mengembalikan memori gue selama masih di Jakarta (yak, kena homesick juga gue). Mungkin suatu hari nanti gue akan secara tidak sadar sudah fasih menggunakan "aku-kamu" atau mungkin Bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari. I wonder when the day will come..

Padahal kalo gue mau menyusup dan berpura-pura jadi anak Teladan bisa aja lho, asal ada niat untuk mengubah tata bahasa, karena gue udah banyak bergaul sama anak Teladan, hampir semua lingkaran teman terdekat gue di sini jebolan Teladan. Entah ada apa dengan Teladan, gue suka aja sama sekolah itu. Apalagi dengan nuansa Islaminya, terlepas dari statusnya sebagai sekolah negeri. Mungkin nanti anak gue bakal gue sekolahin di sana (kalo gue gak tinggal di Inggris, which is very likely to happen in the future :> )
Tapi mau ngapain juga ya gue nyusup dan berpura-pura jadi anak Teladan? Hahahaha (hayo mau ngapaaiiin? [evilsmirk]).

Oke, sekarang waktunya bikin essay untuk Masa Orientasi BEM besok, wish me luck :)

Saturday, 6 October 2012

Refreshment Pascapraktikum Anatomi

Well, hello. So, we meet again. It's very kind of you to spare a little bit of your time to read this piece of.....writing.

Rencana saya sih mau merangkum kejadian-kejadian menarik dari minggu lalu sampai hari ini, atau mungkin kejadian yang saya ingat saja, haha. Pekan ini pekan keempat saya menjalani perkuliahan di FK UGM. Saya akui, tidak mudah memang, bahkan di beberapa subjek (namely, anatomy) saya agak ketetaran untuk mengejar. Bayangkan, kita harus hafal tulang-belulang serta segala lubang dan lekukannya, juga otot-otot yang melekat padanya. Tapi insyaallah dengan tekad yang bulat dan bantuan dari teman-teman sekitar, saya mampu untuk mendapatkan nilai bagus di anatomi, amin.

Jadi minggu lalu, tepatnya di hari Jumat tanggal 28 September lalu, kelompok tutorialku mengadakan pesta kejutan untuk teman-teman kami yang berulang tahun di bulan September, yaitu Shahyla, Citra, dan Agung. Well, sebenernya bukan pesta sih, cuma makan kue bareng aja abis praktikum anatomi. Sekeluranya dari lab anatomi, si Yufi tuh bilang ke mereka bertiga (Shahyla, Agung, sama Citra) kalo pada jangan pulang dulu, ngumpul dulu untuk ngomongin tulang yang nggak sengaja kita patahin, haha, modus..modus. Padahal itu untuk mencegah mereka pulang. Si Agung ada kumpul main DoTA. Citra mau pulang. Shahyla kayaknya juga ada urusan. Jadilah si Yufi menggunakan modus itu untuk mencegah mereka. Sebenernya gue agak bingung juga awalnya, "kok masalah tulang patah dibesar-besarin banget sih?" tapi akhirnya gue membaca bahasa tubuh dan kedipan mata Yufi kalo itu adalah upaya pencegahan pulangnya si trio ultah ini, haha..

Yaudah, setelah itu kita kumpul di bawah pohon di area parkir lab anatomi, yang ada tempat duduknya itu. Rendi sama Nashir yang pergi beli kuenya. Trio ultah udah berhasil kita tahan, tapi kelompok kita belum lengkap, karena Alvin, Nisa, sama Paulina ada wawancara CIMSA. Tapi akhirnya, dengan berbagai usaha yang melibatkan Alvin dan Rendi yang bolak-balik njemputi anak-anak yang belum kumpul, kita bisa kumpul sekelompok. Kue udah dateng, para tersangka sudah di lokasi, kita memberi selamat dan Citra mulai potong kuenya. Si Nashir minta pasang lilin, gue tolak mentah-mentah, hahaha. Gue punya alasan tersendiri untuk gak menyalakan lilin di kue ulang tahun, maaf ya Citra, Agung, dan Shahyla.

Kiri-kanan: Shahyla, Citra, dan Agung. ps: lilinnya gak dinyalain.
Citra yang sadar kamera
Yufi juga sadar kamera. Btw, itu pulpen gue yang dipegang Nashir, kita lagi ngisi formulir MSC (penting gak sih?).
Entah apa yang Agung maksud dengan memosisikan tangannya seperti itu, dan mukanya Nashir gak nyantai banget.
Jadi kita lumayan bersenang-senang setelah praktikum anatomi yang........menjadi beban tersendiri bagi kami. Lumayanlah, cakes and companies. Plus cerita-cerita dan ketawa-ketawa, menghilangkan penat sejenak. Rencananya abis ujian nanti, kita mau nonton di movie box, tapi masih gak tau mau nonton apa. Doain aja lancar ya semuanya, khususnya ujiannya, amin.

Kan, ujung-ujungnya gue hanya mengulas satu event, haha gak papalah. Event ini worth untuk ditulis dalam satu post dan gak digabung sama event lain. Insyaallah di lain waktu gue akan cerita tentang hal menarik lainnya yang menghiasi hari-hari gue, haha..

Oh ya, kalo mau baca recount yang lebih lengkap tentang surprise party ini, cek aja post nya Yufi di sini. Lebih well-written dari pada ini, hahahahahaha :D

Love, Hasna
xoxo

Saturday, 29 September 2012

Tutorial 19 Kece

Hey hey heeeeeey :D hahaha
Selamat datang, selamat datang..
Selamat, Anda sudah menemukan blog saya, silakan dibaca dan diberi feedback (ceilah, kayak lagi Learning Skills aja).

Di FK UGM ini, sistem pembelajaran kita didominasi dengan sistem tutorial, karena fakultasku ini sudah mengadaptasi cara belajar Problem-Based Learning, yang mulai populer di kalangan sekolah-sekolah kedokteran di dunia. Nah, dalam sistem PBL ini, mahasiswanya dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk melakukan diskusi sesuai skenario yang sudah ditentukan. Satu kelompok bisa tediri dari sekitar 8-10 orang. Kalau di fakultasku, kelompok tutorial ini untuk setahun. Jadi ibaratnya we're stuck with these people for a year. Katanya sih, kelompok tutorial itu bakal jadi temen yang paling........apa ya? Pokoknya paling sering bareng-bareng lah, soalnya kalo ada apa-apa biasa pembagiannya per kelompok tutorial, entah itu lecture atau pun praktikum. Ditambah kegiatan di luar akademik, having fun-nya itu, jalan-jalan bareng, makan bareng, dan lain-lain. Saya pun termasuk orang yang beruntung mendapatkan teman-teman setutorial yang menyenangkan. Kita sudah melaksanakan kuliah selama 3 minggu, dan so far so good lah. Gue mau memperkenalkan temen-temen tutorial gue yaaa, silakan disimak :D

Belakang, kiri-kanan: Agung, Nanda, Rendi, Nashir, Alvin
Depan, kiri-kanan: Yufi, Nisa, Astri, Citra, Gue

Hahaha, gak jadi deh, tuh udah gue kasih nama-namanya. Kalo kepo, cari tau aja sendiri hahaha... Gak deng, bercanda..

Oke, gue kenalin mereka berdasarkan urutan di foto ya. Yang di belakang paling kiri itu Agung Purwanto, biasa dipanggil Agung, temen sekelas gue waktu SMA dulu. Waktu kelas XII gue sekelas sama dia, tapi dulu gue gak terlalu deket dan jarang ngobrol juga sih sama Agung, jadi gue gak terlalu tau tentang dia. Yang jelas, ulang tahunnya sama kayak ulang tahun salah satu aktor favorit gue, Skandar Keynes, yaitu di tanggal 5 September, dan dia suka main DOTA, sampe mau bikin club DOTA di FK ini, hahaha..

Nah di samping Agung itu nama lengkapnya Shahylananda Tito Yuwono. Lucu ya? Tapi gue suka banget namanya, unik. Gue waktu itu manggil dia Shahyla, tapi lama-lama gue terkalahkan sama khalayak lain yang manggil dia Nanda (which is panggilan dia sebenarnya). Nanda ini dari SMA Negeri 3 Yogyakarta, salah satu SMA pentolan di Jogja. Yang gue tau dia itu dulu aktif di Rohis, sampe merambat keluar-luar gitu lho, ibarat kanalikuli yang merambat keluar dari lakuna, hahaha.. Maksud gue, kalo ibarat sekolah itu sebuah negara, dia udah ngurusin Rohis internasional, a.k.a. bergabung sama sekolah lain, mungkin di semacam forum silaturrahimnya. Nomor induk dia di FK itu 15045, sounds familiar? Mirip nomor telpon McDonald's emang, hahaha.. Malah gue sampe lupa kalo telponnya McD itu 14045..

Oke oke, sekarang ke sampingnya Nanda. Anak itu namanya Muhamad Rendi. Ya, Muhamad, dengan hanya satu 'm' di huruf m kedua. Pas gue tanya, katanya ini gara-gara petugas akta kelahirannya (kalo gak salah) yang mungkin.........lalai. Hahaha, ini bukan kasus pertama kok, gue jadi inget ketua kelas gue waktu SMA, namanya Rino. Udah, 4 huruf: R, I, N, O. Katanya sih dulu orang tuanya ngasih nama belakang juga, tapi gara-gara petugas akta, nama belakangnya gak ditulis. Huh, resek banget gak sih tuh, ini kan masalah nama yang akan kita sandang seumur hidup. Alhamdulillah nama gue gak bermasalah, hahaha.. Oke, jadi si Rendi ini alumni SMA Negeri 1 Teladan Yogyakarta. Iya, nama sekolahnya ada 'teladan' nya, jadi ya, pentolan Jogja juga, malah jadi teladan bagi sekolah lain. Semoga SMAN 90 Jakarta bisa menyusul, hahaha.. Rendi ini anak Rohis juga dulu waktu di SMA, dan kalo gak salah anak PMR juga (atau entah apa namanya, yang jelas semacam itulah). Nih anak lolos ke PD FK UGM lewat jalur undangan, udah cukup tau itu aja gue gak mau tau nilainya kayak apa, haha, bisa-bisa gue jadi jealous gila. Rendi ini mirip anak kecil banget, unyu-unyu gimana gitu, haha.. Ampe temen gue ada yang bener-bener ngira dia anak kecil. Sebenernya menurut gue dia normal-normal aja, cuma emang wajahnya yang mirip anak kecil. Kayaknya Rendi suka kartun Conan, soalnya dia punya banyak di laptopnya.

Selanjutnya, Nashiruddin! Hahahahaha, ngeliat tampangnya aja udah bikin ngakak pol! Pokonya hal yang menonjol dari si Nashir itu adalah dia kalo ngomong super duper blak-blakan gak pake sensor gak pake filter, suka-suka dia mau ngomong apa. Kadang ngeselin banget, ngocolnya itu udah tingkat dewa, susah dikalahin, bahkan gue gak tau seseorang bisa jadi sengocol itu. Dia adalah salah satu orang terngocol yang pernah gue kenal selama ini. Nashir ini alumni SMAIT Albinaa Islamic Boarding School. Setau gue, dia dulu SD nya di SDIT, terus SMP sampe SMA di Albinaa. Jadi ya, anak pesantren, kayak gue dulu waktu SMP. Dia hafalannya banyak lho, udah.....juz. Tebak sendiri, yang jelas di atas 5. Duh, jadi malu gue, gue ke mana ajaaaa coba.. Nashir ini walaupun ngocol, tapi seru. Biasalah, tipikal anak-anak yang kocak yang tukang bikin orang ketawa. Dia mau ikut organisasi Medical Science Club (MSC), sama Keluarga Muslim Cendikia Medika (KaLAM, semacam Rohisnya FK), dan mungkin Tim Bantuan Medis Mahasiswa (TBMM). Untuk yang terakhir itu, katanya dia bilang for fun. HAH, ternyata menangani keadaan darurat itu masuk kategori "fun" buat Nashir, hahaha..

Sampingnya Nashir, namanya Alvin Santoso Kalim, panggilannya Alvin. Doi asalnya dari Lampung, walaupun sebenernya dia cuma tinggal di Lampung baru sejak SMP, sebelumnya dia di Jakarta. Katanya, dia pindah ke Lampung karena ibunya punya usaha di sana. Alvin ini kelahiran 1995, jadi kecepetan setahun. Kalo gak salah di tuh anak akselerasi deh, gue lupa di SD, SMP, apa SMA, hahaha (kalo gak salah sih SMA).. Jadi bisa disimpulkan sendiri, anaknya emang pinter. Dulu waktu SMA pernah ikut OSN Fisika, tapi gue lupa sampe tingkat apa, kalo gak salah sampe provinsi deh. Sejak di sini juga udah keliatan kok, anaknya rajin belajar dan aktif saat tutorial. Praktikum anatomi juga gak pernah kena inhal pretest nya, hebat kan? Pertahankan semangat belajarmu, nak! Semoga kelak kau bisa menjadi dokter yang andal. Hahaha, kayak emaknya aja gue.

Nah sekarang kita ke barisan cewek ya. Yang di depan paling kiri, namanya Yufi Kartika Astari, bisa dipanggil Yufi, yupil, whatever you like, haha. Pas baru awal kenal, gue jamin lo bakal ngira kalo dia tuh anaknya kalem. Tapi ternyataaaaaaa hahahaha..... Belakangan ini gue banyak menghabiskan waktu bersama Yufi, dalam rangka menghafalkan nama-nama tulang dan bagian-bagiannya untuk praktikum anatomi. Anaknya asik, dan tenyata gak kalem-kalem banget. Tampaknya doi suka Korea, and things related to it, tapi mungkin gak fanatik-fanatik amat. Doi juga pengen ke Inggris, sama kayak gue :D Yufi ini anaknya pinter nulis, gue suka baca blognya, asik. Gak kayak blog gue, udah sepi, sekalinya ada post, gak enak dibaca, hahaha.. Dia lulusan SMAN 1 Yogyakarta juga, sama kayak Rendi. Di SMA dulu, doi termasuk tim majalahnya, dan sekarang berencana melanjutkan pergulatan di dunia pers dengan bergabung bersama Medisina, lembaga pers mahasiswa FK UGM. Selain Medisina, Yufi juga daftar MSC, semoga keterima dua-duanya ya, Yuf :)

Di samping Yufi, namanya Annisa Maharani, dan biasa dipanggil Nisa. Doi lulusan SMAN 1 Yogyakarta juga lho, jadi di kelompok gue ada 3 anak jebolan Teladan. Nisa ini bapaknya dokter, jadi doi mewariskan bakat ayahnya, haha.. Setau gue, Nisa pengen ikut organisasi yang namanya CIMSA (Center for Medical Student Association) semacam organisasi nonprofit untuk mahasiswa medis yang bergerak di bidang sosial. Sukses ya, Nis :)

Nah, yang di samping Nisa namanya Paulina Astri Utami. Orang-orang manggilnya Astri, tapi yang nempel di otak gue selalu aja namanya itu Paulina. Jadi gue selalu manggil dia "Pau", hahaha. Pau ini jebolan SMAN 8 Yogyakarta. Doi kuliah naik motor lho, dan dia satu-satunya anak cewek di kelompok gue yang naik motor. Pau juga ikut CIMSA, bareng Alvin, Nisa, sama Citra. Kalo mau praktikum anatomi, biasanya pas udah deket-deket mau mulai, pas anak-anak udah bergerombol di deket lab anatomi, si Pau ini suka mengasingkan diri, katanya kalo dengerin anak-anak ngereview malah bikin buyar.

Yang berdiri di antara gue dan Pau namanya Citra Indriani Sibarani, biasa dipanggil Citra. Dulu sebelum jadi friend di FB, gue ngesearch dia itu susaaaaaaaahhnya minta ampun, soalnya yang namanya Citra Indriani itu seabreg-abreg, jadi akhirnya dia deh yang nge-add gue as friend, hahaha.. Citra ini jebolan SMAN 8 Pekanbaru. Udah ada 2 anak SMAN 8, Pau dan Citra, cuma yang satu dari Jogja, yang satu dari Pekanbaru. Harusnya gue jebolan SMAN 8 Jakarta ya, hahaha (maunya!). Citra ini ikut CIMSA dan PMKK, kalo gak salah udah interview, semoga lolos yaaa :D

Oookeeee itulah temen-temen setutor gue.. Saya rasa sekarang saya harus tidur, ngantuk banget hoahm.

Wednesday, 26 September 2012

Second Week of University

HAH! Gue udah mulai kuliah dua minggu yang lalu. Gue baru tiba di Jogja pas satu bulan yang lalu, 26 Agustus, tapi rasanyaaaaaaaaa kayak gue udah setahun tinggal di sini.. Short intro ya, sekarang gue tinggal di asrama Bulaksumur, deket fakultas Kedokteran Hewannya UGM, di daerah Lembah deh pokoknya. Gue berangkat kuliah naik sepeda, lewat Fisipol, terus nembus jalan raya yang sampe sekarang gue gak hafal-hafal nama jalannya apa.

Well, minggu kedua kuliah, baru kerasa beratnya. Di minggu-minggu awal dulu, emang berat, karena ada ospek universitas (namanya PPSMB PALAPA), terus lanjut ospek fakultas, namanya PROTUBERANTIA (kayak nama apaan gitu di tulang, kalo gak salah puncak dari penonjolan -- ini gue ngafalin mati dari lembaran yang dikasih Mas Reno, tempat gue beli buku kuliah, hahaha). Pas ospek fakultas itu, ada saatnya di mana gue sama sekali gak tidur. Jadi gue lagi ngerjain tugas (yang bahkan tak kunjung selesai) sama Ima dan Wen Yih, anak kelompok gue yang juga tinggal di asrama Bulaksumur, eh tau-tau adzan Subuh. Ya sudah, mau tak mau kita berhenti dan siap-siap untuk berangkat karena masuknya broooooooooo JAM 6!

Hah sudahlah jangan dibahas lagi, saya akan ceritakan di lain waktu tentang PPSMB fakultas itu. Yang jelas sekarang saya sedang "agak" stres karena belum bisa ngejawab semua LO yang besok akan dibahas di tutorial, pertanyaan buat work plan baru satu, dan hari Jumat ada praktikum anatomi (lagi!) tentang Osteology part 2 sama Arthrology. Mantap kan bro, gue belum bisa bernapas lega. Pengen banget rasanya berhenti sejenak, merenungi kejadian-kejadian belakangan ini, ketidakefektifan cara belajar gue, dsb. Gue sebenernya masih hutang nulis blog tentang perjuangan gue mendapatkan kursi di Pendidikan Dokter UGM ini sama Hanif, tapi gue belum sempet nulis sih. Ini aja gue nulis lagi karena terinspirasi sama temen baru gue, Yufi, yang malah nge-post blog H-semalem praktikum histologi, hahaha, dan isinya kocak, gue suka. Lumayanlah untuk ketawa sebentar. See you any time soon!